“Spring Festival 2022” Tampilkan Kedekatan Indonesia-Pakistan

By Abdi Satria


nusakini.com-​Faisalabad-Berkolaborasi dengan Univesity of Faisalabad, KBRI Islamabad berperan sebagai Guest Country pada “the 2022 Spring Festival of the University of Faisalabad" yang diselenggarakan oleh Fakultas Nutrisi universitas tersebut.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperat hubungan persaudaraan Indonesia dan Pakistan melalui kuliner, tari tradisional, pariwisata, olahraga dan musik.

Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Adam M. Tugio menekankan kemiripan antara Indonesia dan Pakistan. “Ada banyak kesamaan antara Indonesia dan Pakistan dari sisi sejarah, budaya, agama, kuliner dan sistem pendidikan," ujar Dubes Adam.

Paviliun Indonesia menampilkan kerajinan tradisional, Batik, promosi pariwisata dan tidak ketinggalan delapan jenis makanan tradisional Indonesia disajikan untuk para pengunjung. Pada malam harinya, ditampilkan pertunjukan budaya oleh mahasiswa Indonesia dan Pakistan.

Presiden Federasi Pencak Silat Pakistan, Rana Abdul Majeed dan para muridnya juga menampilkan pertunjukan bela diri asal Indonesia, Pencak Silat. Di samping itu, mahasiswa Indonesia juga menampilkan seni Hadrah yang merupakan musik Sufi yang popular diantara para mahasiswa Indonesia. Dalam penampilan tersebut, ayat-ayat Al-Quran dilantukan, puisi-puisi keagamaan dibacakan diiringi dengan musik.

UAF Vice-Chancellor, Iqrar Ahmad Khan, menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia atas penampilan dan kolaborasinya dalam penyelenggaraan Spring Festival 2022. Ia meyakini bahwa kegiatan tersebut akan terus meningkatkan hubungan Indonesia dan Pakistan.

Dubes Adam juga menyampaikan kesempatan-kesempatan yang dapat diraih oleh para mahasiswa melalui penawaran-penawaran beasiswa di Indonesia. Ia juga menekankan bahwa sebagian besar universitas di Indonesia yang menawarkan beasiswa merupakan universitas yang berada di antara peringkat 500 dunia menurut QS World Rankings tahun 2021.

Spring Festival ini terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu pertunjukan budaya dan kuliner, dan juga seminar internasional mengenai kontribusi minyak nabati terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). (rls)